Hati getar terasa berbicara
Ketakutan, khawatir dan kini duka
Siksa kala itu bertarung dalam derita
Berada dalam gelapnya kata keluarga
Doaku semoga Tuhan selalu ada
Dalam langkahku bahagia atau air mata
Jasmani bagai hanya bayang tiada makna
Tahun-tahun berprofesi penuh tangisan
Pilu dalam kebisuan
Hati dingin dalam harapan
Mencoba tetap hidup walau ketakutan
Di mana saja aku membutukanMu Tuhan
Kala itu, duka, air mata
Hingga waktu berbicara
harusnya dari dulu aku paksa bahagia
Kenapa dulu harus berlinang airmata
Karena harapan dan cita-cita hanya angan belaka
Malu….harusnya dulu aku bersyukur bahagia
Kala musibah, keluarga bagai hancur seperti apa
Pengecut dalam tangis hampa
Bisu tanpa progres belaka
Anggapku cinta, kasih telah sirna
Karena pisahnya ayah bunda
Ternyata ini jawaban Tuhan pada hambanya
Bahagia ternyata mudah adanya
Keluarga bukan hanya kata saudara
Keluarga adalah teman berbicara
Keluarga juga kawan bekerja
Keluagapun tetangga berbagi suka duka
Keluarga bukan hanya kata kawan
Jangan jadikan masalah sebagai hambatan
Kita belajar agar kita paham akan kehidupan
hal terbaik kini adalah bersyukur pada ketetapan
Tetap hibur diri tuk lembar-lembar pengorbanan
Tetap yakin rencana terindah dari Tuhan