Bersyukurnya diriku berdampingan dengan tetesan air mata kerinduan
Pancaran wajah indah, terbayang kembali dalam angan diri
Suara khas bersholawat itu terindukan dalam sanubari
Bila berkesempatan…aku ingin kembali memeluk, mencium kembali sang pengisi hati
Benar sejujurnya…aku terlanjur jatuh cinta
Rinduku bagai tiada terbendung
Perpisahan itu yang menyesakan hati, membutakan mata
Rindu yang seringkali membuat jatuh butiran air mata
Sayat-sayat suaranya yang menentramkan kalbu itu, aku rindu..benar-benar rindu
Aku jatuh cinta hingga begitu sulit tuk bangkit melupakannya
Gusti Allah..
Aku merindukannya
Jemarinya yang dahulu mencium tanganku dengan sopan, dengan lembut sembari mengucapkan Assalamualaikum
Tetap setiaku menanti kesempatan bertemu sang pujangga hati
Obat penenang ceritan dalam diri
Sang cinta yang tak kusanggka telah bersemayam dalam pribadi
Suaranya dalam belajar tuk beribadah padaMu ya Allah
Geraknya, sikap lembutnya…menentramkan jiwa dan ragaku
Aku yang merindukan tangis, tawa, suara, segalanya yang ada pada dirimu
Ya Rabb
Jatuh cinta ini sangat berbeda dan sangat mendalam membekas dihati
Kerinduan ini teringat saat ia bersholawat “Ya Rasulullah salamun alaik..ya Rofii asya ni wadarojii……”
Sangat jelas aku mendambakannya
Cintaku pada sikap mereka yang tiada malu belajar menuntut ilmu..
Belajar beribadah kepadaMu ya Rabb
Cintaku..
Anak-anak Madrasah Diniah yang telah berhasil merenggut rasa cinta dan kasihku
Cintaku begitu besar hingga kalian selalu terbayang..susah tuk terlupakan..
Ternyata inilah rasa cinta..bukan untuk laki-laki idaman namun cinta itu untuk anak-anakku yang berhasil membuatku takluk kagum dengan ilmu, kegigihan mereka..
Teruntuk cinta kasihku: Santri-santri Madrasah Diniah (MADIN) Al Hikmah, Dsn. Krajan, Ds. Karangmojo, Klego Boyolali