Ragaku semakin keras membatu
Batinku semakin tersayat, perih, pecah tak terarah
Gerak langkahku semakin tak tertuju
Harapan, cita-cita hidupku tak tau ke mana
Biar kupandang langit
Biarku cerita kerasnya hidup menusuk kalbu
Bahagiaku tak terkejar tanpa restumu
Rinai-rinai ini, ku bersujud agar kau bangga akan tekadku
Ranting-ranting bahagiaku telah patah karena diammu
Terang cinta kasihku kini memudar, kala kau tak mau bergerak bangga padaku
Apa dayaku..
Ku tiriskan egoku, meninggalkan bahagia dengan kawan-kawanku
Ku lupakan senyumku demi raih senyummu
Nuansa semakin mencekik
Emosi semakin tak terarah
Bahagia tersumbat sebuah masa..
Empat tahun darah juang kupersembahkan
Nyatanya, bangga yang kuharap tak pernah ada
Aku bagai buta memandang nyata yang telah sirna
Mengharap peluk hangatmu yg telah membeku
Ragamu yang lalu meninggalkan kisah juangku
Diamku mencekik terpandang parasmu yang membiru
#Untukmu, Toga-kupersembahkan…